Lampu Merah Terlama Di Indonesia

3 Mobil Terlibat Kecelakaan Beruntun di Lampu Merah Ragunan, 1 Mobil Alami Rusak Parah!

Jalan TB Simatupang arah Ragunan, Jakarta Selatan (Jaksel) kemarin mengalami kemacetan panjang imbas perbaikan jalan di dekat lampu merah Ragunan atau Kementerian Pertanian. Terkini, jalan itu sudah selesai diperbaiki sehingga lalu lintas (lalin) lancar.

Pantauan detikcom di Jalan Tb Simatupang arah Cilandak terpantau ramai lancar, pada (Rabu/23/8/2023), pukul 07.46 WIB. Selain itu lalu lintas dari flyover Tanjung Barat menuju lampu merah Ragunan terpantau lancar.

Tampak jalan yang diperbaiki sudah selesai dikerjakan. Penyekat jalan saat perbaikan jalan pun sudah tidak terpasang. Kemacetan hanya dipicu antrean di lampu merah namun antrean tak mengular seperti biasanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya, macet panjang pagi tadi di Jalan TB Simatupang arah Ragunan membuat sebagian pekerja kena imbasnya. Macet disebabkan adanya perbaikan jalan di dekat lampu merah Ragunan atau Kementerian Pertanian.

Salah satu pekerja bernama Sarah Hasrial mengatakan macet gegara proyek perbaikan jalan itu sampai Cijantung, Jakarta Timur. Dia mengatakan berangkat kerja menuju Pondok Pinang.

"Kurang lebih hampir sejam sih kayaknya dari Pasar Rebo-Ragunan," kata Sarah kepada wartawan, Selasa (22/8/2023).

Salah satu lampunya tidak menyala. Bisakah kau memeriksanya?

One of the lights is not working. Do you think you could come take a look?

Jakarta, CNBC Indonesia - Paus Fransiskus akan mengadakan perjalanan Apostolik ke Asia Pasifik pada 2-13 September 2024 mendatang, termasuk juga ke Indonesia. Selain Indonesia, Paus juga akan mengunjungi Timor Leste, Papua Nugini, dan Singapura. Indonesia akan jadi negara pertama dalam perjalanan Paus Fransiskus kali ini, yang dijadwalkan tiba di Jakarta pada tanggal hari Selasa, 3 September 2024.

Ini juga adalah lawatan pertama Pemimpin Umat Katolik di dunia ke Indonesia, setelah 35 tahun lamanya. Perjalanan Apostolik ke kawasan Asia Pasifik akan menjadi perjalanan terpanjang dalam 11 tahun masa kepausan Paus Fransiskus yang kini berusia 87 tahun. Perjalanan ini bahkan lebih lama dari lawatan ke Amerika di awal masa kepausan-nya.

Gereja Katolik memiliki sejarah lebih dari dua abad, telah dipimpin secara resmi oleh 266 Paus. Beberapa dari mereka mencatat sejarah dengan masa pemerintahan yang sangat panjang, menghadapi tantangan besar dan membawa perubahan signifikan.

Lalu siapa saja Paus dengan masa jabatan terlama? Berikut daftarnya

Santo Petrus adalah Paus pertama sekaligus diperkirakan yang paling lama memimpin Gereja Katolik di seluruh dunia.

2. Paus Pius IX (1846-1878)

Paus Pius IX masih menjadi penerus Santo Petrus dengan jabatan terlama kedua dalam sejarah Gereja Katolik, yakni selama 31 tahun, 7 bulan, dan 23 hari.

Pastor bernama lahir Giovanni Maria Mastai Ferretti ini, naik takhta pada 1846 dan memimpin Gereja di tengah periode perubahan besar, termasuk Revolusi Italia dan akhir Negara Gereja.

Di bawah kepemimpinannya, Vatikan mengukuhkan dogma tentang "Immaculate Conception" (1848) dan menentang modernisme melalui ensiklik "Syllabus of Errors" (1864).

Salah satu pencapaian terbesarnya adalah penyelenggaraan Konsili Vatikan I (1869-1870), yang mempertegas dogma infalibilitas Paus.

3. Paus Yohanes Paulus II (1978-2005)

Yohanes Paulus II adalah salah satu Paus paling terkenal dalam sejarah modern. Ia memerintah selama 26 tahun, 5 bulan, dan 18 hari.

Lahir di Polandia dengan nama Karol Józef Wojtyła, Yohanes Paulus II adalah Paus non-Italia pertama dalam lebih dari 450 tahun dan memainkan peran penting dalam jatuhnya komunisme di Eropa Timur.

Selain itu, ia dikenal karena perjalanannya yang luas ke seluruh dunia, membawa pesan persatuan dan perdamaian. Ia juga dikenal karena upayanya dalam memajukan dialog antar-agama dan mengakui kesalahan Gereja di masa lalu, termasuk permintaan maaf atas Perang Salib.

4. Paus Leo XIII (1878-1903)

Dengan masa pemerintahan selama 25 tahun, Leo XIII menandai sebuah era baru bagi Gereja. Ia terkenal karena ensikliknya "Rerum Novarum" (1891), yang dianggap sebagai fondasi dari ajaran sosial Gereja Katolik.

Ensiklik ini membahas masalah buruh dan hak-hak pekerja di tengah-tengah revolusi industri, menekankan pentingnya keseimbangan antara hak milik pribadi dan kesejahteraan umum.

Leo XIII yang bernama lahir Gioacchino Vincenzo Raffaele Luigi Pecci ini, juga aktif dalam memajukan hubungan diplomatik antara Vatikan dan negara-negara lain serta mendorong dialog antara iman dan ilmu pengetahuan.

5. Paus Pius VI (1775-1799)

Pius VI memerintah selama 24 tahun, 6 bulan, dan 15 hari, di tengah gejolak Revolusi Perancis dan bangkitnya Napoleon Bonaparte. Masa kepemimpinannya ditandai oleh penindasan terhadap Gereja di Perancis, yang menyebabkan penderitaan besar bagi umat Katolik.

Dengan nama lahir Count Giovanni Angelo Braschi, Pius VI menghadapi banyak tekanan politik, termasuk penahanan dan pengasingannya oleh pasukan Napoleon.

Meski bergulat dengan tantangan yang berat, ia tetap setia pada prinsip-prinsip Gereja dan meninggal sebagai tahanan pada 1799.

Para Paus ini tidak hanya mencatat rekor masa pemerintahan, tetapi juga meninggalkan warisan yang mendalam bagi Gereja Katolik dan dunia.

Dalam masa jabatan yang panjang, mereka menghadapi tantangan besar dan membuat keputusan penting yang membentuk sejarah Gereja dan umat manusia.

Kepemimpinan mereka mengingatkan kita akan pentingnya keteguhan, kebijaksanaan, dan visi yang jauh ke depan dalam menghadapi perubahan zaman.

Jika ada Paus dengan masa jabatan terlama, pastinya juga ada Paus dengan masa jabatan tersingkat. Sebab dalam perjalanannya, banyak berbagai peristiwa tak terduga dan kondisi politik yang rumit.

Para Paus, yang juga disebut Bapa Suci dalam tradisi Gereja Katolik, dengan masa jabatan yang singkat ini ternyata juga memiliki cerita atau peran yang menarik untuk diketahui.

Umumnya, Paus yang menjabat singkat dikarenakan sakit. Lalu siapa saja Paus dengan jabatan tersingkat? Berikut daftarnya.

1. Paus Urbanus VII (15-27 September 1590)

Paus Urbanus VII tercatat sebagai paus dengan masa jabatan terpendek, hanya berlangsung selama 13 hari. Sebelum disebut Bapa Suci, ia dikenal sebagai Giovanni Battista Castagna, seorang diplomat yang dihormati dan tokoh gereja yang berpengalaman.

Sayangnya, tak lama setelah terpilih, Urbanus VII meninggal akibat malaria. Meskipun masa jabatannya singkat, ia dikenal karena niatnya untuk menerapkan reformasi dan memperbaiki disiplin gerejawi.

2. Paus Bonifasius VI (April 896)

Paus Bonifasius VI hanya memerintah selama 16 hari pada April 896. Sebelum ditahbiskan menjadi pemimpin tertinggi Gereja Katolik, ia pernah dihukum karena dugaan pelanggaran moral, tapi mendapat pengampunan.

Pemerintahannya singkat, sebab sekitar 16 hari setelah terpilih, ia pun meninggal. Situasi politik yang kacau di Roma pada saat itu disebut juga berkontribusi pada singkatnya masa jabatannya.

3. Paus Selestinus IV (25 Oktober-10 November 1241)

Selestinus IV, sebelumnya dikenal sebagai Goffredo da Castiglione, memerintah selama 17 hari. Ia terpilih dalam situasi yang penuh tekanan setelah kematian pendahulunya, Gregorius IX.

Sayangnya, kesehatan Selestinus IV sudah lemah saat terpilih, dan ia meninggal sebelum ia bisa ditahbiskan secara resmi sebagai Paus.

4. Paus Sisinius (15 Januari-4 Februari 708)

Sisinius memerintah selama 20 hari. Ia dikenal memiliki kesehatan yang buruk dan menderita asam urat yang parah. Meskipun demikian, ia sempat memulai beberapa proyek kecil, seperti memperbaiki tembok Roma.

Sisinius yang meninggal hanya kurang dari 3 minggu setelah diangkat sebagai Paus, menunjukkan betapa lemahnya kondisi fisiknya saat itu.

CNBC INDONESIA RESEARCH

Lalu lintas di Jalan TB Simatupang arah Ragunan, Jakarta Selatan (Jaksel), pagi ini macet. Warga minta lampu merah di jalan tersebut memakai teknologi Al untuk mengurai kemacetan.

Pantauan detikcom, di Jalan TB Simatupang arah Ragunan, Jaksel, Rabu (20/7/2023), pukul 08.30 WIB, terlihat kemacetan terjadi mulai simpang Kantor Kejaksaan Tinggi DKI Jakarta mengular hingga lampu merah Ragunan.

Pemotor terlihat menyalip di antara mobil yang terjebak macet. Tampak pengendara melambatkan laju kendaraannya imbas terkena macet.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Salah seorang warga bernama Thoriq (24), mengeluhkan kemacetan di jalan tersebut. Dia mengaku sudah paham pada titik kemacetan. Sebab itu dia mengambil jalan alternatif untuk menghindarinya.

"Gerah gue sama macet. Kalo gue dari kosan, itu lewat Simatupang, karena tau macet jalan itu gue pake lah ratusan jalan alternatif," ujar Thoriq kepada detikcom.

Thoriq menuturkan kemacetan itu jarang terjadi pada waktu pagi hari. Terkadang, Thoriq mengaku berangkat kerja pukul 06.00 WIB agar tidak terkena macet.

"Kalo pagi banget jam 06.00 WIB nggak macet, tapi jam kerja gue nggak tentu. Biasanya jam segitu emang aman-aman aja," ujarnya.

Thoriq menilai lampu merah tepatnya di Ragunan, Tb Simatupang arah Cilandak selalu macet karena durasi lampu merah yang lama. Dia berharap lampu merah teknologi Al dapat diterapkan di titik tersebut.

"Lampu merah Ragunan itu soalnya selalu macet. Ya gue berharap sih lampu merahnya pake Al biar ijonya lama, lampu merah itu lama banget kan biasanya," ungkapnya.

Di sisi lain, pengendara motor, Upi (26), mengaku kemacetan sudah mulai terurai. Namun dia menilai lampu merah Ragunan selalu konsisten memiliki durasi yang lama.

"Sebenarnya udah nggak kayak dulu. Tapi lampu merah Ragunan tetep macet, lama itu lampu merahnya," ujarnya.

Dia berharap lampu merah tersebut dapat seimbang dengan durasi lampu hijau untuk urai kemacetan. "Biar balance aja sih, ya kalo lama gimana caranya kita nggak nunggu lama, sampe antre panjang gitu kan," ungkapnya.

Sebelumnya, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono memakai teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk mengurai kemacetan di Jakarta. Teknologi AI diklaim telah mampu mengurangi kemacetan sekitar 20 persen.

Teknologi AI ini sudah dipasang di 20 persimpangan di Jakarta. Penerapan teknologi AI disebut berpengaruh memantau dan melakukan pengaturan waktu di lampu lalu lintas berdasarkan informasi basis data internal Google.

"Jadi ada 20 simpang yang sudah menerapkan prinsip AI dengan intelligent transport system (sistem transportasi cerdas) di traffic light (lampu lalu lintas)," kata Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta Syafrin Liputo, seperti dikutip dari Antara, Minggu (2/7/2023).

Penerapan AI, lanjut dia, juga dapat memperkuat fungsi sistem manajemen lalu lintas (adaptive forces) yang dijalankan dan menghitung secara aktual volume lalu lintas di simpang.

Dengan teknologi itu, Dishub DKI dapat mengetahui ratio atau perbandingan antara kapasitas jalan dan kepadatan lalu lintas di jalan tersebut.

"Jadi traffic light tersebut dapat 'melihat' kaki simpang mana yang padat sehingga di titik itulah yang akan diberi prioritas lampu hijau lebih banyak atau lama," ujar Syafrin.

Tonton juga Video: Viral Aksi Pemotor Koboi Saat Macet di Bukit Pelangi Puncak

[Gambas:Video 20detik]

Let’s watch this show on the app!

Scan this QR to download the Vidio app.